Kamis, 20 Januari 2011

11. MABIT DI MINA

Istilahnya adalah tarwiyah. Hari tarwiyah dilaksanakan sebelum berkumpul di Arafah. jadi pelaksanaan tarwiyah 9 dzulhijjah. Sebetulnya mabit di Mina adalah sunnah. Tapi sejak jauh hari, keinginan kami sangat kuat untuk mabit di Mina sebelum ke Arafah. Di tanah air, kebetulan kelompok haji kami tidak melaksanakan mabit di Mina. Jadilah kami mencari-cari informasi, mana KBIH lain yang melaksanakannya. Alhamdulillah dapat.
Ternyata bagi KBIH ini mabit di Mina juga perjuangan, karena pemerintah Arab ternyata tidak memberi fasilitas untuk jamaah yang berniat ke mina sebelum ke Arafah. Siapapun yang ingin mabit di Mina harus mencari angkutan sendiri. Atau jika tidak dapat, bisa juga jalan kaki. Cuma, karena pertimbangan tenaga dan kondisi diri sendiri serta mas nang, kami tidak dapat membayangkan untuk jalan kaki. kepastian bisa atau tidaknya ke Mina, didapat di detik-detik akhir prosesi Haji.
Sehari sebelumnya hari H yaitu tanggal 8 dzulhijjah kami dihubungi, kami harus siap pk 4. 00 dini hari. Yak, persiapan dicek kembali. tas, baju ihrom, obat, dll, oke semua. Untuk menghemat tenaga kamisholat 5 waktu di masjid dekat penginapan saja, tidak lagi di masjidil Haram. Menghemat tenaga untuk yang wajib.
Ternyata, pk 1.00 malam kami dihubungi. Harus berangkat sekarang. Jadilah perlombaan persiapan. mandi, pakai baju ihrom dan sholat. Tapi setelah turun, kami baru tahu, kami sudah ditinggal rombongan. Hati jadi ciut, tapi masih berharap. Rupanya orang setempat/orang Arab yang mengurusi perjalanan ini bertanggung jawab. Dia bersedia memberikan kendaraan untuk menyusul rombongan. Apalagi ternyata ada sepasang suami-istri dari kelompok lain yang juga tertinggal. Kami naik taksi untuk menyusul. Gratis. Nggak enak juga naik bis dilihat orang-orang. Kita yang menumpang, malah menyuruh mereka yang menunggu. Yah, maaf. belakangan kami tahu penyebabnya. Pemerintah Arab mengeluarkan peraturan, kendaraan tidak bertanda resmi, dilarang masuk mina pk 2.00. Alhamdulillah bisa ikut.
Sampai di tenda kembali berdesak-desakan. Karena ada tambahan, maka tenda KBIH ini jadi terasa sempit sekali. Tapi semangat iman, membuat semuanya ikhlas dan terasa nyaman.
Tidak ada kegiatan khusus saat tarwiyah atau mabit di Mina. Ya, cuma duduk, ngobrol atau seperti biasa ngaji. Sholat wajib berjamaah setelah itu mendengarkan ceramah atau dongeng dari pembimbing KBIH itu. Maaf, dibilang mendongeng, karena kenyataannya pembimbing mendongeng/bercerita tentang dongeng-dongeng umum yang sebagian besar sudah pernah kita dengar sebelumnya.
Besoknya lihat-lihat situasi di luar areal tenda. Banyak juga yang mabit di Mina. Ada penjual makanan, souvenir, dll. Jadi heran juga, kenapa dulu orang-orang bisa kelaparan ya ? kan banyak penjual makanan. Atau mungkin karena banyaknya orang yang perlu makanan, penjualnya jadi kehabisan stok jualan. Penjualnya makanannya juga cuma beberapa kios. Semoga besok kami baik-baik saja. Yang terpenting survey terowongan yang mau kita lewati besok saat lempat jumrah.
Siangnya hujan sangat deras. Orang-orang pada keluar. Rupanya, mereka menyelamatkan sandal atau sepatu. Karena aliran air sangat deras, jadi sandal-sandal kami hanyut. Kami pasrah, sudahlah cari selamat saja, di luar hujan deras sekali dan dingin. Apalagi pakaian ihrom yang kami bawa hanya punya satu persediaan. Kalau basah, tidak ada gantinya. Ternyata Allah masih menyayangi kami, ada seorang bapak teriak, bu… ini sepatunya !!!. Ah, kok dia bisa tahu itu sepatu saya. Alhamdulillah lagi.
Malamnya suhu sangat dingin, padahal AC tenda sudah dimatikan. makan malam terlambat datang. Alhamdulillah ada ibu yang bawa bekal selimut hotel ke sini. Jadilah kami berbagi selimut.
Besoknya setelah sholat subuh, kami diinstruksikan bersiap-siap ke Arafah. Semua perbekalan di tinggal di tenda. Kami hanya membawa peralatan bersih diri secukupnya. Karena kami tidak akan menginap di Arafah. Kami akan menghabiskan siang di Arafah. Lalu setelah sholat maghrib berangkat ke Muzdalifah dan akhirnya kembali lagi ke tenda mina ini.

Related Posts sesuai kategori



Tidak ada komentar:

Posting Komentar